Kata itu tak asing ditelingaku tapi akan terasa asing saat aku mengucapkannya.Ya,hidupku rasanya begitu jauh dari satu kata itu,dan itu memang benar.Aku hanya pernah pacaran 1 x itupun dengan teman sekelasku waktu SMA.Awalnya kami hanya teman biasa,dia selalu baik padaku,memperhatikanku dan slalu mendukungku,bahkan saat orang yang kucintai tak mau melihatku dia selalu ada untukku.Mungkin karena itu juga aku menerimanya saat dia tiba-tiba bilang suka padaku.Dia datang pada waktu yg tepat kurasa,saat dimana aku merasa begitu rapuh dan membutuhkan tempat untuk bersandar,saat itu ku pikir dengan seluruh kebaikan yg ia berikan padaku lambat laun aku juga bisa mencintainya dan membalas perasaanya.Tapi aku salah.Seiring berjalannya waktu hubunganku terasa semakin hambar,bahkan rasa sayang yang dulu mulai terbentuk tiba-tiba menguap begitu saja dan yang tertinggal hanya ketidaknyamanan.Aku mencoba bertahan.Tentu saja.Aku berusaha keras mengabaikan perasaanku,mencoba menata ulang hari-hariku dengannya dan ternyata itu juga belum cukup memperbaiki segalanya,hingga akhirnya aku harus melepaskannya setelah 3,5 bulan kami pacaran(waktu yang singkat memang).Dan Satu hal yang sampai sekarang masih aku sesalkan,aku belum sempat mengucapkan kata maaf padanya.Secara langsung-maksudku.Aku pernah minta maaf tapi hanya melalui telfon dan seingatku itu perbincangan terakhir kami ditelfon.Aku tahu aku salah,saat itu aku masih terlalu kekanak-kanakan(meskipun sekarang masih) dan terlalu egois-mungkin.Kami berpisah secara baik-baik,dan kuharap itu juga yang terjadi pada hubunganku dengannya(sebagai teman).Kupikir semua bisa kembali seperti dulu,bisa bercanda dan tertawa bersama,bisa berbagi cerita tentang banyak hal -yang kurasa tidak penting tapi tetap begitu-menarik.Itu hanya harapan,hanya tinggal harapan.Kenyataanya semua tak lagi sama,hubungan diantara kami menjadi aneh dan canggung bahkan aku tak sanggup melihat matanya.Semua memang telah berubah dan kutahu itu salahku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar